Karena hatiku adalah awan
Yang selalu putih dan kembali diesok hari meski melewati banyak kegelapan
Karena hatiku adalah lautan
Yang selalu penuh oleh air ketenangan meski banyak ombak memecahbelahkan
Karena hatiku adalah udara
Yang selalu bisa hidup sendiri bahkan menghidupi yang sudah mati
Karena hatiku adalah langit
Yang selalu luas meski dilihat dari sudut dunia manapun
Karena hatiku adalah hati yang tegar
Ketika hati telah berhasil melewati beribu malam dengan luka
Ketika hati mampu membereskan sendiri serpihan-serpihannya yang berantakan
Ketika hati sudah melewati padamnya sinar yang pernah benderang
Dia tetap bangkit, dan harus tetap bangkit
Sakit dan luka yang pernah dirasa bagai petir yang hanya pada musim hujan saja
Karena masih ada musim semi, musim salju, dan musim indah yang lainnya
Meski pernah terbakar dan rapuh oleh harapan
Setidaknya dia pernah berkawan dengan kebahagiaan, sebelum semuanya menjadi gelap dan hilang
Memang sudah seharusnya sadar, bahwa mencintai tidaklah seharusnya mendekap
Bahwa mencintai tidaklah seharusnya diumbar
Diam, dan rasakan
Entah itu sakit, atau bahagia
Cukuplah hati sendiri yang menampung
Biarkan dia yang melewatinya
Yang lainnya? Bereskan tugas menjadi wanita tegar
Diamlah, biarkan senyum menjadi teka teki alam
Tertawalah, biarkan satu saja yang meluapkan kesedihan
Masih banyak kebahagiaan yang dunia sediakan jika ingin melangkah lagi
Maka jangan biarkan kesedihan mendominasi hidup dan hati yang seharusnya bersuka
Yang selalu putih dan kembali diesok hari meski melewati banyak kegelapan
Karena hatiku adalah lautan
Yang selalu penuh oleh air ketenangan meski banyak ombak memecahbelahkan
Karena hatiku adalah udara
Yang selalu bisa hidup sendiri bahkan menghidupi yang sudah mati
Karena hatiku adalah langit
Yang selalu luas meski dilihat dari sudut dunia manapun
Karena hatiku adalah hati yang tegar
Ketika hati telah berhasil melewati beribu malam dengan luka
Ketika hati mampu membereskan sendiri serpihan-serpihannya yang berantakan
Ketika hati sudah melewati padamnya sinar yang pernah benderang
Dia tetap bangkit, dan harus tetap bangkit
Sakit dan luka yang pernah dirasa bagai petir yang hanya pada musim hujan saja
Karena masih ada musim semi, musim salju, dan musim indah yang lainnya
Meski pernah terbakar dan rapuh oleh harapan
Setidaknya dia pernah berkawan dengan kebahagiaan, sebelum semuanya menjadi gelap dan hilang
Memang sudah seharusnya sadar, bahwa mencintai tidaklah seharusnya mendekap
Bahwa mencintai tidaklah seharusnya diumbar
Diam, dan rasakan
Entah itu sakit, atau bahagia
Cukuplah hati sendiri yang menampung
Biarkan dia yang melewatinya
Yang lainnya? Bereskan tugas menjadi wanita tegar
Diamlah, biarkan senyum menjadi teka teki alam
Tertawalah, biarkan satu saja yang meluapkan kesedihan
Masih banyak kebahagiaan yang dunia sediakan jika ingin melangkah lagi
Maka jangan biarkan kesedihan mendominasi hidup dan hati yang seharusnya bersuka
Komentar
Posting Komentar