Hujan malam dan pelangi, setidaknya begitulah aku menyebutnya. Dia kadang seperti pelangi, berwarna warni, indah dengan ciri khasnya sendiri yang tidak dimiliki oleh lainnya. Pelangi, yang menyebarkan warna warni untuk orang" di sekelilingnya. Pelangi yang bisa mengubah air mata menjadi tawa, pelangi yang bisa mengubah muka masam menjadi ceria, pelangi yang bisa mengubah mendung menjadi awan putih. Tapi kadang dia seperti hujan malam, begitu dingin dan menusuk. Dia seakan lupa bahwa sebelumnya dia adalah pelangi. Dia seakan lupa bahwa sebelumnya dia adalah warna warni, indah dan selalu berseri. Hujan malam, yang bisa menyebabkan demam, yang bisa membuat menggigil kedinginan, yang bisa membuat kecewa berkepanjangan. Ya, kadang aku kecewa, kenapa setelah pelangi harus ada hujan malam, mungkin jawabannya adalah karena pelangi terjadi sebelum malam. Memang tidaklah salah, karena disini akulah yang salah, telah terlalu berharap agar malam setelah datang pelangi tak pernah datang hujan yang pada faktanya tidak selamanya musim kemarau
Ayah. Aku mengawali kalimat dengan topic yang aku bahagia ketiku menyebutnya tetapi sakit ketika menjabarkannya. Aku minta maaf ayah sudah meletakkan luka dalam gelar hebatmu. Aku minta maaf telah mengguyur air mata pada nama besarmu. Aku minta maaf ayah. Putrimu ini adalah seorang pengharap yah. Ya, sebelum ini putrimu sangat berharap besar kepadamu. Tentang keindahan kasih, ketulusan rasa dan kekuatan ikatan. Tetapi ternyata kau baik sekali ayah. Kau mengingatkanku kepada Allah, Tuhanku. Bahwa Allah tidak suka hambanya berharap kepada selain-Nya. Maka terima kasih ayah, engkau sudah menunjukkan hal besar yang aku lupakan. Kau tetaplah ayahku, doa yang setiap saat melangit agar ragamu selalu dalam keadaan baik-baik saja. Meski dengan menyebutmu lukaku semakin merah berdarah, tetapi aku mencintaimu. Aku tetap mencintaimu. Jikapun ceritanya bukan seperti anggapanku selama ini, aku ikhlas ayah. Sekali lagi, kau mengajarkan keikhlasan yang begitu besar didalam jiwa putrimu ini. Kau meniti...
Komentar
Posting Komentar