Bagaimana bisa aku mencintaimu?
Iya kamu yang kadang memandangku pun tidak
Kamu yang hanya diam ketika berdua dan menjawab seadanya ketika aku bertanya
Kamu yang lebih memilih bungkam daripada harus bersenda melepas lelah atau sejenisnya
Kamu yang tak pernah menganggap aku lebih dari siapapun yang sedang bersamamu kala itu, just same, it's your friend
Tapi dengan tidak berdosanya aku selalu mengharapkan bahwa suatu saat nanti kamu bisa mengubah sifat dinginmu itu padaku
Dengan tidak tahu dirinya aku masih menganggapmu orang spesial diantara teman"mu dan berharap kamu pun sama sepertiku yang pada kenyataannya apa? Aku bukanlah siapa" dimatamu
Jika kuceritakan, akan semakin jelas luka yang tertoreh, dan itu berasal dari tanganku sendiri
Aku bodoh bukan?
Sudah jelas sikapmu dingin kepadaku dan aku tau itu sebagai tanda bahwa dirimu terganggu akan aku, tapi aku masih setia pada namamu
Aku buta bukan?
Sudah jelas kamu adalah miliknya, tapi aku tetap memandangmu seakan kamu bukanlah milik siapa"
Aku tuli bukan?
Sudah jelas aku mendengar darimu sendiri meski secara halus kamu terganggu dengan sikapku, tapi aku tak mempedulikannya dan tetap seperti itu
Kamu tau kenapa? Karena aku selalu tidak bisa mengontrol diriku sendiri ketika aku berada didekatmu, bahkan hanya namamu
Dan aku bandel bukan?
Sudah jelas sikapmu yang secara terang"an menghindari dan menjauhiku, tapi aku tetap menggunakan kesempatan jika ada untuk bisa bersamamu
Apakah aku egois?
Cinta memang egois, tak peduli siapapun yang akan terluka namun memang inilah buktinya
Lalu aku bisa apa?
Dan aku harus bagaimana?
Ketika hati, jiwa, dan ragaku sudah dipenuhi cinta atas namamu, maka mereka semua seakan robot yang digerakkan oleh hati dan dirimu
Aku pun begitu heran, mengapa aku bisa sedalam ini mencintaimu
Mengapa aku bisa secepat ini jatuh dalam cintamu
Mengapa aku selalu kehilangan kendali ketika ada kamu
Dan hal lain yang ingin aku tanyakan tapi tak kunjung satupun aku mendapat jawaban
Yang sebelumnya kita bukanlah siapa" bahkan sekedar tau namanya, tapi kini aku terjebak dalam pesonamu pada awal pertemuan kita
Ketika kukira kamu memang tipe dingin dan tidak berlaku terhadapku karena sikap"mu pada awal pertemuan kita
Tapi ternyata semuanya salah
Ini memang salahku
Jika bukan lantas salah siapa lagi?
Aku yang salah telah mencintaimu terlalu dalam hingga hampir mustahil aku menghilangkannya
Aku yang salah telah mengharapkanmu terlalu banyak hingga hampir mustahil aku melenyapkannya
Aku yang salah telah mengangankanmu terlalu tinggi hingga hampir mustahil aku memotongnya, bahkan sekedar memperpendeknya
Aku yang salah telah selalu melangitkan namamu hingga hampir mustahil aku mengebumikannya
Memang akulah yang harus disalahkan disini
Tapi apakah aku akan terima?
Mungkin suatu saat bisa aku menerimanya
Tapi cinta? Cinta adalah Fitrah yang diberikan Tuhan untuk setiap hambanya
Hanya saja aku sadar, aku telah salah mengartikan apa itu cinta
Ketika Cinta yang sebenar benarnya Cinta adalah mengikhlaskan, tapi aku belum sanggup tentang semua hukum" itu
Aku terlalu lemah menerima setiap aturan tentang Cinta yang kurasa tiada sejalan denganku
Aku terlalu payah menghadapi kenyataan pahit tentang hati yang sakit
Aku terlalu tak berdaya jika ikhlas harus memenuhi nuraniku kala hati ingin memiliki
Aku benci diriku sendiri aku benci
Bisakah kamu jangan hadir lagi jika memang bukan aku yang kamu cari?
Tapi apa salahmu hingga aku harus melimpahkannya padamu?
Tidak, yang terpenting adalah hari ini aku masih tetap mencintaimu lengkap dengan segala luka" itu karena sikap dinginmu yang begitu keterlaluan
Komentar
Posting Komentar