Langsung ke konten utama

24-12-18(a)

Bagaimana bisa aku mencintaimu?
Iya kamu yang kadang memandangku pun tidak
Kamu yang hanya diam ketika berdua dan menjawab seadanya ketika aku bertanya
Kamu yang lebih memilih bungkam daripada harus bersenda melepas lelah atau sejenisnya
Kamu yang tak pernah menganggap aku lebih dari siapapun yang sedang bersamamu kala itu, just same, it's your friend
Tapi dengan tidak berdosanya aku selalu mengharapkan bahwa suatu saat nanti kamu bisa mengubah sifat dinginmu itu padaku
Dengan tidak tahu dirinya aku masih menganggapmu orang spesial diantara teman"mu dan berharap kamu pun sama sepertiku yang pada kenyataannya apa? Aku bukanlah siapa" dimatamu
Jika kuceritakan, akan semakin jelas luka yang tertoreh, dan itu berasal dari tanganku sendiri
Aku bodoh bukan?
Sudah jelas sikapmu dingin kepadaku dan aku tau itu sebagai tanda bahwa dirimu terganggu akan aku, tapi aku masih setia pada namamu
Aku buta bukan?
Sudah jelas kamu adalah miliknya, tapi aku tetap memandangmu seakan kamu bukanlah milik siapa"
Aku tuli bukan?
Sudah jelas aku mendengar darimu sendiri meski secara halus kamu terganggu dengan sikapku, tapi aku tak mempedulikannya dan tetap seperti itu
Kamu tau kenapa? Karena aku selalu tidak bisa mengontrol diriku sendiri ketika aku berada didekatmu, bahkan hanya namamu
Dan aku bandel bukan?
Sudah jelas sikapmu yang secara terang"an menghindari dan menjauhiku, tapi aku tetap menggunakan kesempatan jika ada untuk bisa bersamamu
Apakah aku egois?
Cinta memang egois, tak peduli siapapun yang akan terluka namun memang inilah buktinya
Lalu aku bisa apa?
Dan aku harus bagaimana?
Ketika hati, jiwa, dan ragaku sudah dipenuhi cinta atas namamu, maka mereka semua seakan robot yang digerakkan oleh hati dan dirimu
Aku pun begitu heran, mengapa aku bisa sedalam ini mencintaimu
Mengapa aku bisa secepat ini jatuh dalam cintamu
Mengapa aku selalu kehilangan kendali ketika ada kamu
Dan hal lain yang ingin aku tanyakan tapi tak kunjung satupun aku mendapat jawaban
Yang sebelumnya kita bukanlah siapa" bahkan sekedar tau namanya, tapi kini aku terjebak dalam pesonamu pada awal pertemuan kita
Ketika kukira kamu memang tipe dingin dan tidak berlaku terhadapku karena sikap"mu pada awal pertemuan kita
Tapi ternyata semuanya salah
Ini memang salahku
Jika bukan lantas salah siapa lagi?
Aku yang salah telah mencintaimu terlalu dalam hingga hampir mustahil aku menghilangkannya
Aku yang salah telah mengharapkanmu terlalu banyak hingga hampir mustahil aku melenyapkannya
Aku yang salah telah mengangankanmu terlalu tinggi hingga hampir mustahil aku memotongnya, bahkan sekedar memperpendeknya
Aku yang salah telah selalu melangitkan namamu hingga hampir mustahil aku mengebumikannya
Memang akulah yang harus disalahkan disini
Tapi apakah aku akan terima?
Mungkin suatu saat bisa aku menerimanya
Tapi cinta? Cinta adalah Fitrah yang diberikan Tuhan untuk setiap hambanya
Hanya saja aku sadar, aku telah salah mengartikan apa itu cinta
Ketika Cinta yang sebenar benarnya Cinta adalah mengikhlaskan, tapi aku belum sanggup tentang semua hukum" itu
Aku terlalu lemah menerima setiap aturan tentang Cinta yang kurasa tiada sejalan denganku
Aku terlalu payah menghadapi kenyataan pahit tentang hati yang sakit
Aku terlalu tak berdaya jika ikhlas harus memenuhi nuraniku kala hati ingin memiliki
Aku benci diriku sendiri aku benci
Bisakah kamu jangan hadir lagi jika memang bukan aku yang kamu cari?
Tapi apa salahmu hingga aku harus melimpahkannya padamu?
Tidak, yang terpenting adalah hari ini aku masih tetap mencintaimu lengkap dengan segala luka" itu karena sikap dinginmu yang begitu keterlaluan

Komentar

Postingan populer dari blog ini

TERIMA KASIH AYAH

Ayah. Aku mengawali kalimat dengan topic yang aku bahagia ketiku menyebutnya tetapi sakit ketika menjabarkannya. Aku minta maaf ayah sudah meletakkan luka dalam gelar hebatmu. Aku minta maaf telah mengguyur air mata pada nama besarmu. Aku minta maaf ayah. Putrimu ini adalah seorang pengharap yah. Ya, sebelum ini putrimu sangat berharap besar kepadamu. Tentang keindahan kasih, ketulusan rasa dan kekuatan ikatan. Tetapi ternyata kau baik sekali ayah. Kau mengingatkanku kepada Allah, Tuhanku. Bahwa Allah tidak suka hambanya berharap kepada selain-Nya. Maka terima kasih ayah, engkau sudah menunjukkan hal besar yang aku lupakan. Kau tetaplah ayahku, doa yang setiap saat melangit agar ragamu selalu dalam keadaan baik-baik saja. Meski dengan menyebutmu lukaku semakin merah berdarah, tetapi aku mencintaimu. Aku tetap mencintaimu. Jikapun ceritanya bukan seperti anggapanku selama ini, aku ikhlas ayah. Sekali lagi, kau mengajarkan keikhlasan yang begitu besar didalam jiwa putrimu ini. Kau meniti...

Bukankah Seimbang?

Sebagai gantinya, akan kusabarkan menunggumu yang entah bagaimana akhirnya. Sebelum ketetapan-Nya menjawab teka-teki perjalananmu, akan kupertahankan kesetiaanku. Kembalilah ke tempat dimana terakhir kali kamu memutuskan untuk melepaskanku jika terjadi sesuatu, aku akan tetap berdiri disana, selama Ridhallahu bersamaku. Bukan, aku bukan berharap yang tidak baik atas dirimu, aku hanya berusaha menebus kebodohanku yang telah lalu, karena tidak ada yang bisa menetapkan hati seorang manusia kecuali Allah Sang Pembolak Balik Hati. Pun jangan salah faham terhadapku, aku sama sekali tidak mendo'akan agar jalanmu berbatu, aku tetap menyelipkan doa untuk kebahagiaanmu disela-sela harapanku untuk keluargaku dan untukku sendiri. Sebagai manusia, aku hanya ingin berjaga-jaga jika ketentuan-Nya tidak selurus yang kamu dan semua orang harapkan termasuk aku. Karena kita hanyalah manusia biasa yang tidak pernah tahu bagaimana skenario-Nya bahkan rencana-Nya. Katakanlah aku seorang keras kepala, me...

INI UNTUKMU AYAH

Assalamu’alaikum Hai, salam kenal aku Salsa. Tulisan ini dibuat pada hari Selasa, 29 Juni 2021 tepatnya pukul 00.37 dini hari. Aku ingin sedikit bercerita tentang sosok hero terhebat yang pastinya sudah membuatku jatuh cinta sejak pertama kali indera penglihatanku menyapa alam. Mungkin dulu dialah sosok yang pertama kali tersenyum haru, bangga dan bahagia menyambut tangisanku yang nakal. Kalian tahu? Mungkin dulu Salsa kecil memanggil-manggil kedua malaikat yang akan selalu melindungi dan menyayanginya selama dia hidup, berupa tangisan yang memekakkan telinga siapapun yang mendengarnya. Mengikarkan janji bahwa Salsa akan selalu menyayangi kedua malaikatnya selama dia pun masih hidup. Mungkin dulu sosok tangan kekar penuh keringat yang selalu menggendong dengan bangga putri kecilnya, lalu malaikat bermata teduh dan bermandikan peluh mencium lembut seraya berbisik “selamat dating nak, ini keluargamu, tempatmu pulang. Ayah dan Ibu akan selalu menjagamu”. Mereka selalu memberikan kasih sa...