Langsung ke konten utama

Untukmu Dan Untukku Yang Sendiri:)

Adakah kalian pernah semua terasa kosong? Semua terasa menjauh, menghilang dan meninggalkan? Adakah kalian menangis diam-diam? Atau berusaha mengemis perhatian? Pun bila seorang saja enggan memberikan? Lantas siapa yang berbicara? Pasti air mata, kan? Ketika pun keluarga terasa jauh dari pandang dan jangkauan, rindu malah semakin menggelegar. Ingat kala peluk nyaman nan hangat sudah pasti mengamankan dari bahaya, kala diri masih berada pada hangat kicau keluarga. Air mata dihapusnya, jeritan dipadamkannya, kegundahan diredakannya, serta ketakutan ditemaninya. Jika kalian pernah merasakan hal serupa, ayolah. Kalian tidak sendiri, sama sekali tidak. Aku bukanlah manusia yang tidak akan rapuh dalam kesendirian yang begitu mencekam, tetapi sesungguhnya banyak sekali alasan untuk sesuatu yang perlu dan harus kita lakukan. Tetapi memang sekali lagi kesunyian selalu bisa merusak seseorang. Menangis tidaklah salah, mengeluh bukanlah berdosa. Lakukan saja jika suatu hal itu mampu mengalihkan kesedihan mendalam, terlebih disertai dengan kesendirian. Tidak akan mudah, dan tidak semua manusia mampu. Kadang iri dengan mereka yang selalu mempunyai seseorang yang mati-matian menghiburnya kala setetes saja tumpah ar matanya. Entah ibunya memeluk hangat tubuhnya, entah kakaknya menyangga segala rapuhnya, entah sahabatnya pemegang erat tangannya, entah orang yang mungkin saja dicintainya penguat bebqn tubuhnya, atau orang-orang yang menyayanginya pernghibur dalam sedihnya. Kemana orang-orang yang aku harapkan pergi bersembunyi? Bahkan ketika pun sudah jelas tangis bukan saja setetes, sudah mengalir. Tetapi semua orang tampak tetap tenang, tetap damai. Tampak tertawa dengan segala hal yang tak sengaja ada. Lantas bagaimana dengan kesedihan mendalam yang terselip dari sekian banyak kebahagiaan? Tangisan-tangisan pilu memohon barang sekejap saja menemani berbagi cerita? Atau sekedar menonton drama agar ada teman berbincang. Berat memang, tetapi mau bagaimana lagi? Alam memaksa agar tetap sendiri, tetap sunyi, tetap dengan tangis mengais. Lalu alam memaksa yang lain untuk tertawa ringan berbahagia. Bukan memaksa, memang sudah menjadi bagiannya. Tolong sembunyikan saja rapuhmu, akan lebih baik jika begitu saja. Tetap tersembunyi hanya tangis dan malam yang tahu. Tetap terlihat tenang agar jiwa ikut tenteram. Biarkan dirimu yang mungkin saja berpura-pira kuat mampu menjadi sandaran dan sapu tangan untuk banyak air mata, meski air mata kita lebih deras dari mereka. Tetapi menangislah agar semua orang tahu bahwa kamu tegar, meski sebenarnya hancur luluh tak terbentuk. Semangat teman, kalian tidak sendiri:)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

TERIMA KASIH AYAH

Ayah. Aku mengawali kalimat dengan topic yang aku bahagia ketiku menyebutnya tetapi sakit ketika menjabarkannya. Aku minta maaf ayah sudah meletakkan luka dalam gelar hebatmu. Aku minta maaf telah mengguyur air mata pada nama besarmu. Aku minta maaf ayah. Putrimu ini adalah seorang pengharap yah. Ya, sebelum ini putrimu sangat berharap besar kepadamu. Tentang keindahan kasih, ketulusan rasa dan kekuatan ikatan. Tetapi ternyata kau baik sekali ayah. Kau mengingatkanku kepada Allah, Tuhanku. Bahwa Allah tidak suka hambanya berharap kepada selain-Nya. Maka terima kasih ayah, engkau sudah menunjukkan hal besar yang aku lupakan. Kau tetaplah ayahku, doa yang setiap saat melangit agar ragamu selalu dalam keadaan baik-baik saja. Meski dengan menyebutmu lukaku semakin merah berdarah, tetapi aku mencintaimu. Aku tetap mencintaimu. Jikapun ceritanya bukan seperti anggapanku selama ini, aku ikhlas ayah. Sekali lagi, kau mengajarkan keikhlasan yang begitu besar didalam jiwa putrimu ini. Kau meniti...

Bukankah Seimbang?

Sebagai gantinya, akan kusabarkan menunggumu yang entah bagaimana akhirnya. Sebelum ketetapan-Nya menjawab teka-teki perjalananmu, akan kupertahankan kesetiaanku. Kembalilah ke tempat dimana terakhir kali kamu memutuskan untuk melepaskanku jika terjadi sesuatu, aku akan tetap berdiri disana, selama Ridhallahu bersamaku. Bukan, aku bukan berharap yang tidak baik atas dirimu, aku hanya berusaha menebus kebodohanku yang telah lalu, karena tidak ada yang bisa menetapkan hati seorang manusia kecuali Allah Sang Pembolak Balik Hati. Pun jangan salah faham terhadapku, aku sama sekali tidak mendo'akan agar jalanmu berbatu, aku tetap menyelipkan doa untuk kebahagiaanmu disela-sela harapanku untuk keluargaku dan untukku sendiri. Sebagai manusia, aku hanya ingin berjaga-jaga jika ketentuan-Nya tidak selurus yang kamu dan semua orang harapkan termasuk aku. Karena kita hanyalah manusia biasa yang tidak pernah tahu bagaimana skenario-Nya bahkan rencana-Nya. Katakanlah aku seorang keras kepala, me...

INI UNTUKMU AYAH

Assalamu’alaikum Hai, salam kenal aku Salsa. Tulisan ini dibuat pada hari Selasa, 29 Juni 2021 tepatnya pukul 00.37 dini hari. Aku ingin sedikit bercerita tentang sosok hero terhebat yang pastinya sudah membuatku jatuh cinta sejak pertama kali indera penglihatanku menyapa alam. Mungkin dulu dialah sosok yang pertama kali tersenyum haru, bangga dan bahagia menyambut tangisanku yang nakal. Kalian tahu? Mungkin dulu Salsa kecil memanggil-manggil kedua malaikat yang akan selalu melindungi dan menyayanginya selama dia hidup, berupa tangisan yang memekakkan telinga siapapun yang mendengarnya. Mengikarkan janji bahwa Salsa akan selalu menyayangi kedua malaikatnya selama dia pun masih hidup. Mungkin dulu sosok tangan kekar penuh keringat yang selalu menggendong dengan bangga putri kecilnya, lalu malaikat bermata teduh dan bermandikan peluh mencium lembut seraya berbisik “selamat dating nak, ini keluargamu, tempatmu pulang. Ayah dan Ibu akan selalu menjagamu”. Mereka selalu memberikan kasih sa...