Sekali lagi tabahkan hatimu Lindungi sabarmu Dekap ikhlasmu Mereka adalah temanmu mengarungi duniamu Jangan lepaskan agar kehancuran tidak mudah menyerangmu Hai insan yang sebenarnya tidak ingin rapuh terlalu dini Apa kabar dengan teman-temanmu diatas tadi? Adakah masih mereka semua menemani? Atau sudah lama pergi? Kamu boleh egois dengan keadaanmu yang menurutmu sudah tak lagi berwarna Tidak ada salahnya juga bersikap acuh kepada sesama Karena duniamu tidaklah melulu tentang mereka yang hanya pandai membaca Pun kamu tidak akan rugi jika hanya diam menikmati lara Hidupmu pilihanmu Anggap saja mereka semua angin lalu Baiknya fokus saja pada jalanmu Jalan yang sudah pasti berliku nan berbatu Aku tidak menyuruhmu menjadi diri yang angkuh hingga tidak peduli dengan orang-orang yang sesungguhnya menyayangimu Aku hanya memberikan bocoran tentang rintanganmu didalam labirin hidupmu Karena aku pernah menjadi kamu, hanya saja dimensiku berbeda, bukan...
Poros kehidupan mengitari cinta, berkaitan dengan hati dan menuntut logika. Sore ini ditemani si merah dilangit Barat yang biasa disebut senja aku menyaksikan sendiri bagaimana Cinta mampu menerangi yang telah redup, mensejajarkan hati dan logika sehingga menciptakan segaris haluan tentang makna mencintai tanpa harus memiliki, pun mencintai dengan bungkam hanya dalam sanubari