Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Mei, 2019

That's Your Friend

Sekali lagi tabahkan hatimu Lindungi sabarmu Dekap ikhlasmu Mereka adalah temanmu mengarungi duniamu Jangan lepaskan agar kehancuran tidak mudah menyerangmu Hai insan yang sebenarnya tidak ingin rapuh terlalu dini Apa kabar dengan teman-temanmu diatas tadi? Adakah masih mereka semua menemani? Atau sudah lama pergi? Kamu boleh egois dengan keadaanmu yang menurutmu sudah tak lagi berwarna Tidak ada salahnya juga bersikap acuh kepada sesama Karena duniamu tidaklah melulu tentang mereka yang hanya pandai membaca Pun kamu tidak akan rugi jika hanya diam menikmati lara Hidupmu pilihanmu Anggap saja mereka semua angin lalu Baiknya fokus saja pada jalanmu Jalan yang sudah pasti berliku nan berbatu Aku tidak menyuruhmu menjadi diri yang angkuh hingga tidak peduli dengan orang-orang yang sesungguhnya menyayangimu Aku hanya memberikan bocoran tentang rintanganmu didalam labirin hidupmu Karena aku pernah menjadi kamu, hanya saja dimensiku berbeda, bukan...

You're Not Alone

Pernah merasa dikhianati orang-orang tersayang? Pernah merasa ada di posisi gak ada yang peduliin? Pernah merasa bahwa semua orang di sekeliling kita menjauhi kita? Membenci kita? Jika pernah, aku hanya ingin bercerita bahwa kamu tidaklah sendiri, suatu saat keadaan akan berubah. Ketika semua orang tidak lagi menjadi dirinya yang kita kenal, mungkin mereka hanya jengkel dengan sikap kita terhadapnya. Mereka tidak di posisi kita dan kita tidak di posisi mereka. Kita sama-sama menempati posisi kita masing-masing, didalam zona kita masing-masing Ingin menangis? Luapkan saja, air matamu tidak membuatmu lemah. Kamu tidak akan sakit seketika luruhnya air matamu. Dunia tidak akan menertawakanmu seberapapun keras tangisanmu. Karena semesta tahu apa yang telah terjadi padamu, bagaimana perihal hatimu Jika memang bungkam adalah jalan pilihanmu, itu hakmu. Menurutmu semua orang tidak pernah mengertimu, bukan? Lalu mau bagaimana lagi jika bukan diam yang kita lakukan? Ingin berteriak memin...

About You and My Silent (Poetry)

Kala sunyi aku berjalan sendiri Sekelebat bayang secepat kilat seakan menari menghampiri lalu pergi Sedetik berlalu kudengar suara menginterupsi Siapa dia? Kanan kiri kutoleh mencari Lalu sayup-sayup seseorang berjalan kemari Semakin jelas menapak bumi hingga dapat kukenali Dia, berjalan tegap kearahku dengan pasti Mataku menangkap sebuah gerakan melambai dengan senyum lebar ceria wajah berseri Aku diam tak berkutik barang sedetikpun menanggapi Kenapa? Ada apa wahai hati? Rasa ini, Debaran apa yang sedang mendera jantung tak mau berhenti? Ketika seharusnya aku membalas sapa tak kalah riang menampakkan deretan gigi, Mengapa sulit sekali tanganku bergerak bahkan sekedar melambai? Lidahku kelu, apa yang sebenarnya terjadi? Detik demi detik waktu berjalan Menjadi menit, jam, yang mengalun dalam irama kehidupan Siapakah tahu ketetapan hati dalam iman?  Derit waktu yang telah mengubah perasaan Dari kosong menjadi penuh kejutan Kejutan?  Ya, hati yang semula te...

Sekali Saja Bicara (Poetry)

Sosokmu yang telah hilang kini kembali Meski hanya bayangmu namun rasa masih kumiliki Aku tak pernah tahu mengapa anganku hanya tentangmu lagi dan lagi Meski pada kenyataannya kamu sudahlah lama pergi Tolong sekali ini saja Ajari aku seperti kamu yang dengan mudah mengacuhkanku seperti sedia kala Jelaskan padaku cara melupakan yang paling sempurna Hingga aku tak lagi terhantui oleh sosokmu yang manis tertawa Aku ingin jujur, meski tak berarti apapun ketika kalimat ini kau baca Hingga kini rasaku masih tetap sama Hatiku masihlah hati yang tidak bosan menyimpan namamu saja Meski aku pernah sesekali sadar bahwa cintamu hanyalah fatamorgana Namun seakan tak melihat apapun aku tetap berdiri disamping rasaku yang mungkin tak menua Masih kuingat jelas ketika sapamu riang gembira Masih terlihat jelas bagaimana gelakmu kala tertawa Masih tertawan indah hal-hal kecil yang kamu lakukan ketika bersama hingga membuatku sangat bahagia Semua terekam jelas bagai kaset rusak yang ber...

Because This Heart

Karena hatiku adalah awan Yang selalu putih dan kembali diesok hari meski melewati banyak kegelapan Karena hatiku adalah lautan Yang selalu penuh oleh air ketenangan meski banyak ombak memecahbelahkan Karena hatiku adalah udara Yang selalu bisa hidup sendiri bahkan menghidupi yang sudah mati Karena hatiku adalah langit Yang selalu luas meski dilihat dari sudut dunia manapun Karena hatiku adalah hati yang tegar Ketika hati telah berhasil melewati beribu malam dengan luka Ketika hati mampu membereskan sendiri serpihan-serpihannya yang berantakan Ketika hati sudah melewati padamnya sinar yang pernah benderang Dia tetap bangkit, dan harus tetap bangkit Sakit dan luka yang pernah dirasa bagai petir yang hanya pada musim hujan saja Karena masih ada musim semi, musim salju, dan musim indah yang lainnya Meski pernah terbakar dan rapuh oleh harapan Setidaknya dia pernah berkawan dengan kebahagiaan, sebelum semuanya menjadi gelap dan hilang Memang sudah seharusnya sadar, bahwa m...

Seperti pelangimu

Hujan malam dan pelangi, setidaknya begitulah aku menyebutnya. Dia kadang seperti pelangi, berwarna warni, indah dengan ciri khasnya sendiri yang tidak dimiliki oleh lainnya. Pelangi, yang menyebarkan warna warni untuk orang" di sekelilingnya. Pelangi yang bisa mengubah air mata menjadi tawa, pelangi yang bisa mengubah muka masam menjadi ceria, pelangi yang bisa mengubah mendung menjadi awan putih. Tapi kadang dia seperti hujan malam, begitu dingin dan menusuk. Dia seakan lupa bahwa sebelumnya dia adalah pelangi. Dia seakan lupa bahwa sebelumnya dia adalah warna warni, indah dan selalu berseri. Hujan malam, yang bisa menyebabkan demam, yang bisa membuat menggigil kedinginan, yang bisa membuat kecewa berkepanjangan. Ya, kadang aku kecewa, kenapa setelah pelangi harus ada hujan malam, mungkin jawabannya adalah karena pelangi terjadi sebelum malam. Memang tidaklah salah, karena disini akulah yang salah, telah terlalu berharap agar malam setelah datang pelangi tak pernah datang hujan ...